Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):
Peristiwa:
Momen penting yang mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah mengenal lebih dalam mengenai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Saya baru memahami konsepnya dengan lebih bermakna. Awalnya hanya sekedar slogan saja hingga membaca dan memaknai lebih dalam artinya dan juga merefleksikan isinya. Kewajiban sebagai pendidik dan menerapkan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun murid sesuai kodrat alam dan juga kodrat zaman sehingga tercapai pendidikan yang selamat dan bahagia.
Proses menuntun murid haruslah seperti mendidik anak sendiri. Dengan cinta, kasih dan sayang menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan dengan memperhatikan karakteristik dan potensi yang dimiliki anak murid. Saya pun lebih memahami bahwa terdapat nilai-nilai yang harus menubuh dalam diri seorang pendidik antara lain yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai tersebut wajib dimiliki oleh setiap guru agar dapat menerapkan perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar sesama dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Perasaan:
Kala momen itu terjadi saya merasa tercerahkan. Dimana hiruk pikuk perasaan muncul dalam diri. Terkesima dan kagum akan makna yang baru saya ketahui lebih dalam, kecewa karena baru bisa mendalami saat ini, tapi juga bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa mengikuti kegiatan ini dimana kita diharuskan belajar kembali. Sebenanrnya ilmu ini sudah ada dari dulunya, namun "rizki" untuk saya dapat mengetahuinya lebih dalam di saat ini. Bangga bisa berada di tengah-tengah orang hebat. Bahagia bisa mengikuti pendidikan. Memiliki harapan untuk dapat mmebuat kegiatan menuntun murid yang lebih baik lagi kedepannya.
Pembelajaran:
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa murid harus menerima materi pembelajaran tepat waktu sesuai dengan yang telah diprogramkan dengan tujuan target pencapaian sesuai KKM. Gaya belajar juga harus sesuai dengan yang sudah diatur guru tanpa mempertimbangkan latar belakang dan kemampuan awal mereka. Saya tidak suka melihat ketidakteraturan seperti gambar di atas. Anak murid menulis di lantai. Saya lebih suka melihat mereka duduk rapi di bangku mereka masing-masing. Saya juga merasa kemampuan saya saat itu sudah mumpuni untuk membawa anak murid kelas rendah menuju nilai yang sangat memuaskan.
Sekarang saya berpikir bahwa murid memiliki potensi berbeda. Tinggal kita didik, asah dan asuh untuk melengkapi diri mereka sesuai dengan gaya belajar mereka yang nyaman untuk dilakukan (menghamba). Bukan seperti menggambar kertas kosong lagi, namun menebalkan titik-titik buram yang ada menjadi garis yang kokoh untuk menjadi manusia seutuhnya (memanusiakan manusia). Saya juga perlu melakukan refleksi diri dan terus meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan zaman.
Penerapan ke depan (Rencana): Apa pengembangan diri yang
sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang,
untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak antara lain:
1. Lebih inovatif membuat karya yang luar biasa dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran.
2. Berkolaborasi membuat sebuah pelatihan rutin bersama dengan murid, rekan guru, masyarakat, dan lingkungan.
3. Mandiri mengikuti dan memperdalam berbagai kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi diri.
4. Selalu melaksanakan refleksi diri terhadap proses pembelajaran untuk dapat lebih memahami dan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna. Juga refleksi diri dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
SEMANGAT MAKSIMAL SELALU DALAM SETIAP KEGIATAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK SEHINGGA DAPAT LULUS DENGAN HASIL YANG MAKSIMAL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar