Senin, 15 Mei 2023

Koneksi Antar Materi-Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik yaitu unsur yang hidup dan faktor abiotik yaitu unsur yang tidak hidup. Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras, harmoni dan bisa dijadikan modal dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan sangat tergantung pada cara pandang sekolah dalam memahami sumber daya yang ada dan penerapan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaannya.

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya yaitu;

1.     Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah-masalah atau defisit based approach yaitu memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang dan apa yang tidak berfungsi dengan baik.

2.     Pendekatan berbasis aset atau asset based approach yaitu memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Seorang pemimpin pembelajaran berperan penting untuk dapat mengelola sumber daya yang ada dan mengoptimalkannya dalam mendukung proses pembelajaran murid. Sebagai upaya memberikan layanan terbaik agar murid mampu mengembangkan potensi bakat, minat, dan kebutuhannya untuk mengoptimalkan aset/ sumber daya. Seorang pemimpin pembelajaran harus terampil dalam proses pengelolaannya sebagai seorang pemimpin yang selalu berupaya fokus pada potensi kekuatan sumber daya tersebut

Sumber daya atau aset yang dimiliki sekolah merupakan faktor penting dari usaha peningkatan kualitas pendidikan. Ada 7 aset sebagai modal utama yang dapat dikelola dalam rangka upaya peningkatan kualitas pendidikan yaitu;

1.     Modal manusia;

2.     Modal sosial;

3.     Modal politik;

4.     Modal agama dan budaya;

5.     Modal fisik;

6.     Modal lingkungan dan alam;

7.     Modal finansial.

Jadi, pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya yaitu seorang pemimpin yang mampu mengidentifikasi, memetakan, dan memberdayakan sumber daya yang ada dari ketujuh modal aset tersebut dengan pendekatan berbasis aset atau asset based approach untuk menunjang pembelajaran murid sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Implementasi yang dapat dilakukan;

1.     Mengidentifikasi, menganalisis, dan memetakan Aset yang dimiliki kelas, sekolah dan masyarakat sekitar;

2.     Mengoptimalkan dan memberdayakan aset yang dimiliki untuk menunjang proses pembelajaran dan penumbuhan bakat, minat, dan potensi murid;

3.     Sumber daya dari 7 aset yang dimiliki dikelola dengan menggunakan pendekatan berbasis kekuatan atau asset based approach.

Pengelolaan sumber daya yang tepat akan berdampak pada pembelajaran yang berkualitas adanya kolaborasi di komunitas sekolah dalam pengelolaan sumber daya bisa memunculkan ide atau gagasan baru yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengoptimalan sumber daya yang dimiliki dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keberagaman murid dapat memberikan ruang kebebasan bagi murid untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensinya yang pada akhirnya pembelajaran akan lebih berkualitas.

Contoh pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. 7 modal utama tersebut adalah

1.     Guru yang berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, dan reflektif mampu menuntun murid dalam mengembangkan potensi bakat dan minatnya. (Modal manusia)

2.     Adanya hubungan atau relasi yang baik dengan pemerintahan setempat atau lembaga lain dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar murid. (Modal sosial)

3.     Kepala sekolah dengan kebijakannya yang berpihak pada murid akan menjadi dasar guru dalam upaya pengelolaan sumber daya demi terwujudnya pembelajaran yang berkualitas

4.     Peringatan hari besar keagamaan yang dilaksanakan secara rutin dapat meningkatkan nilai religius dan keimanan murid, sikap gotong royong, peduli, empati, dapat menguatkan nilai budaya positif. (Model agama dan budaya)

5.     Sarana dan prasarana yang memadai dapat meningkatkan kualitas pembelajaran murid misal pemanfaatan laboratorium dan ruang-ruang penunjang belajar lainnya. (Modal fisik)

6.     Pemanfaatan area di sekitar sekolah misal taman, kebun, sekolah, dan kolam yang digunakan sebagai tempat dan sumber belajar bagi murid. (Modal lingkungan)

7.     BOS, BOP, koperasi sekolah dan hasil infak, PIP, KJP, digunakan untuk berbagai kebutuhan dan kegiatan yang berpihak pada murid. (Modal finansial)

  • Materi ini juga berhubungan dengan modul yang sebelumnya:

Modul 1.1 Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Pengelolaan Sumber Daya

Filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat guru harus mampu mengelola sumber daya yaitu modal manusia atau murid agar murid berkembang sesuai dengan kodratnya sehingga mampu memaksimalkan bakat minat dan potensi yang dimilikinya.

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan Pengelolaan Sumber Daya

Seorang guru penggerak memiliki nilai berpihak pada murid, inovatif, reflektif, mandiri, dan kolaboratif dengan perannya yaitu sebagai pemimpin pembelajaran menjadi kekuatan dalam upaya pengelolaan sumber daya yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak dengan Pengelolaan Sumber Daya

Guru merancang dan mengimplementasikan visi yang berpihak pada murid melalui berbagai prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus mampu berupaya dalam mengelola sumber daya dengan menggali, memetakan, dan memanfaatkan aset atau kekuatan yang ada untuk mewujudkan visinya.

Modul 1.4 Budaya Positif dengan Pengelolaan Sumber Daya

Budaya positif di sekolah yaitu nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis penuh hormat dan bertanggung jawab. Terwujudnya budaya positif akan menjadi kekuatan dalam pengelolaan sumber daya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang memfasilitasi murid berkembang seutuhnya.

Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Pengelolaan Sumber Daya Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Guru fokus berupaya memenuhi kebutuhan belajar murid diantara lain minat, kesiapan belajar, dan profil belajar murid. Pemetaan dan pengelolaan sumber daya harus berdasarkan kebutuhan belajar murid.

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Dengan pengelolaan sumber daya pembelajaran sosial dan emosional memberikan pondasi yang kuat bagi guru dan murid agar dapat sukses dalam berbagai area kehidupan termasuk kesejahteraan psikologis atau well-being secara optimal kondisi yang bahagia dan sejahtera akan mempermudah kita dalam mengelola sumber daya.

Modul 2.3 Coaching dengan Pengelolaan Sumber Daya

Coaching adalah proses yang memberdayakan coachee merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya. Coaching sangat diperlukan untuk menggali segala potensi sumber daya yang ada dan pemanfaatannya untuk kepentingan pembelajaran murid.

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan dengan Pengelolaan Sumber Daya

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan memahami 4 paradigma, menerapkan 3 prinsip, melakukan 9 tahapan pengambilan keputusan dan pengujian dengan mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan, keberpihakan pada murid, dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya diperlukan aset manusia pemimpin yaitu pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan dalam pemanfaatan 7 modal utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid.

Sebelum mempelajari modul 3.2 ini dalam pengelolaan sumber daya Saya hanya fokus pada segala permasalahan atau kekurangan tanpa melihat kekuatan pada sumber daya yang ada sehingga saya dan komunitas kadang mengeluh dan merasa pesimis sehingga upaya pengelolaan yang dilakukan kurang maksimal. Setelah mempelajari modul 3.2 ini banyak perubahan positif pada diri saya diantaranya saya lebih fokus pada kekuatan sumber daya pendekatan berbasis aset sehingga Kami lebih optimis dan memandang masa depan untuk mewujudkan visi yang berpijak pada berbagai prakarsa perubahan dengan memanfaatkan aset atau kekuatan sumber daya yang ada.

 

Senin, 08 Mei 2023

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2-Analisis Video Praktik Baik

 

Analisis video praktik baik:

  1. Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi?

Terwujudnya kelas impian untuk semua murid.

  1. Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?

Mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar semua murid.

  1. Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?

Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar?

  1. Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan:
    1. Buat pertanyaan:

1)    Guru menulis “Penyemangat Belajar” di papan tulis sehingga murid terlihat menjadi ingin tahu.

2)    Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kata yang ada di papan tulis “Apa yang muncul di dalam pikiran kalian saat membaca kata tersebut?”

3)    Guru menggali informasi tentang pendapat dan pengalaman murid tentang apa-apa saja yang berhubungan dengan kelas yang menyenangkan untuk belajar.

4)    Guru menggali informasi mengenai hal-hal yang disukai murid saat berada di kelas.

    1. Ambil Pelajaran:

1)    Guru menugaskan murid untuk berkunjung saat jam istirahat ke kelas lain untuk menambah referensi tentang kelas yang membuat semangat belajar.

2)    Murid berkunjung dan mengamati kondisi ruang kelas lainnya kemudian mencatat hal yang disukai.

3)    Guru mengajak berdiskusi tentang hal-hal yang disukai untuk mewujudkan kelas yang menyenagkan untuk belajar.

4)    Murid menuliskan hasil diskusinya.

    1. Gali Mimpi:

1)    Guru menyiapkan alat dan bahan untuk dibagikan pada tiap kelompok.

2)    Guru meminta murid untuk menutup mata dan membayangkan kelas yang menyenangkan untuk penyemangat belajar.

3)    Secara berkelompok murid menggambatrkan kelas yang nyaman sesuai yang dibayangkan.

4)    Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang kelas impian mereka di depan kelas secara bergantian.

    1. Jabarkan Rencana:

1)    Guru mengajak murid untuk berpartisipasi memnentukan kebutuhan untuk mewujudkan kelas impian.

2)    Murid menyebuitkan kelas impian yang diinginkan sebagai penyemangat belajar.

3)    Guru menuliskan hasil daftar kelas impian di papan tulis.

4)    Guru membagi tugas setiap kelompok untuk mewujudkan kelas yang diimpikan.

    1. Atur Eksekusi:

1)    Guru memberikan kesempatan murid agar berpartisipasi menentukan pembagian tugas dalam kelompok

2)    Guru mengajak murid untuk mendiskusikan waktu pelaksanaan menata kelas impian.

3)    Guru meminta murid untuk menyiapkan alat dan bahan sesuai tugas kelompok masing-masing.

4)    Guru meminta murid agar bergotong royong mewujudkan kelas impian yang menjadi penyemangat belajar.

 

5.      Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?

a.     Pemimpin pembelajaran berfokus pada kelebihan/ aset yang dimiliki.

b.     Pemimpin mengembangkan diri dan muridnya.

c.     Pemimpin berperan sebagai manajer dalam mengelola potensi yang dimiliki muridnya dan lingkungan sekolahnya.

 

  1. Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?

a.     Modal Manusia:

1)    Guru mampu memetakan sumber daya atau aset yang dimiliki sehngga dapat mewujudkan kelas impian.

2)    Murid terlihat kooperatif, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

b.     Modal Sosial:

1)    Kolaborasi dengan rekan sejawat untuk merumuskan prakarsa perubahan.

2)    Bekerja sama dan meminta izin dengan guru lain sebelum melakukan observasi kelas.

c.     Modal Fisik:

1)    Bangunan kelas dapat ditata sesuai keinginan murid.

2)    Hiasan yang dibuat dapat menutup bagian dinding yang terlihat rusak.

3)    Tersedia rak dan buku penunjang sebagai bahan baca dan informasi.

4)    Meja dan kursi dapat diubah posisinya untuk kenyaman belajar murid.

d.     Modal Lingkungan/ Alam: Memanfaatkan bahan-bahan yang ramah lingkungan yang digunakan untuk menghias kelas.

e.     Modal Finansial:

1)    Tersedia dana BOS yang dimanfaatkan untuk keperluan belajar dan pembelajaran murid.

f.      Modal Politik: Kebijakan kepala sekolah yang selalu mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

g.     Modal Agama dan Budaya:

1)    Karakter ceria, santun, dan hormat murid pada guru dan sesama rekan guru.

2)    Sikap gotong royong murid untuk bekerja sama mewujudkan kelas impian.

 

 

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

  Apa itu kepemimpinan murid ( student agency )? Konsep kepemimpinan murid  sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan d...