Sekolah
adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik yaitu unsur yang hidup dan
faktor abiotik yaitu unsur yang tidak hidup. Kedua unsur ini saling
berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras,
harmoni dan bisa dijadikan modal dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan
kualitas pendidikan sangat tergantung pada cara pandang sekolah dalam memahami sumber
daya yang ada dan penerapan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaannya.
Ada
dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya yaitu;
1.
Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah-masalah atau defisit
based approach yaitu memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu,
apa yang kurang dan apa yang tidak berfungsi dengan baik.
2.
Pendekatan berbasis aset atau asset based approach
yaitu memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi
inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Seorang
pemimpin pembelajaran berperan penting untuk dapat mengelola sumber daya yang
ada dan mengoptimalkannya dalam mendukung proses pembelajaran murid. Sebagai
upaya memberikan layanan terbaik agar murid mampu mengembangkan potensi bakat,
minat, dan kebutuhannya untuk mengoptimalkan aset/ sumber daya. Seorang
pemimpin pembelajaran harus terampil dalam proses pengelolaannya sebagai seorang
pemimpin yang selalu berupaya fokus pada potensi kekuatan sumber daya tersebut
Sumber
daya atau aset yang dimiliki sekolah merupakan faktor penting dari usaha
peningkatan kualitas pendidikan. Ada 7 aset sebagai modal utama yang dapat
dikelola dalam rangka upaya peningkatan kualitas pendidikan yaitu;
1.
Modal manusia;
2.
Modal sosial;
3.
Modal politik;
4.
Modal agama dan budaya;
5.
Modal fisik;
6.
Modal lingkungan dan alam;
7.
Modal finansial.
Jadi,
pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya yaitu seorang pemimpin yang
mampu mengidentifikasi, memetakan, dan memberdayakan sumber daya yang ada dari
ketujuh modal aset tersebut dengan pendekatan berbasis aset atau asset based
approach untuk menunjang pembelajaran murid sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan.
Implementasi
yang dapat dilakukan;
1.
Mengidentifikasi, menganalisis, dan memetakan Aset yang
dimiliki kelas, sekolah dan masyarakat sekitar;
2.
Mengoptimalkan dan memberdayakan aset yang dimiliki untuk
menunjang proses pembelajaran dan penumbuhan bakat, minat, dan potensi murid;
3.
Sumber daya dari 7 aset yang dimiliki dikelola dengan
menggunakan pendekatan berbasis kekuatan atau asset based approach.
Pengelolaan
sumber daya yang tepat akan berdampak pada pembelajaran yang berkualitas adanya
kolaborasi di komunitas sekolah dalam pengelolaan sumber daya bisa memunculkan
ide atau gagasan baru yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengoptimalan
sumber daya yang dimiliki dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keberagaman
murid dapat memberikan ruang kebebasan bagi murid untuk berpikir kritis,
kreatif, dan mandiri dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensinya yang pada
akhirnya pembelajaran akan lebih berkualitas.
Contoh
pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid
menjadi lebih berkualitas. 7 modal utama tersebut adalah
1.
Guru yang berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif,
inovatif, dan reflektif mampu menuntun murid dalam mengembangkan potensi bakat
dan minatnya. (Modal manusia)
2.
Adanya hubungan atau relasi yang baik dengan pemerintahan
setempat atau lembaga lain dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar murid. (Modal
sosial)
3.
Kepala sekolah dengan kebijakannya yang berpihak pada murid
akan menjadi dasar guru dalam upaya pengelolaan sumber daya demi terwujudnya
pembelajaran yang berkualitas
4.
Peringatan hari besar keagamaan yang dilaksanakan secara
rutin dapat meningkatkan nilai religius dan keimanan murid, sikap gotong royong,
peduli, empati, dapat menguatkan nilai budaya positif. (Model agama dan budaya)
5.
Sarana dan prasarana yang memadai dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran murid misal pemanfaatan laboratorium dan ruang-ruang
penunjang belajar lainnya. (Modal fisik)
6.
Pemanfaatan area di sekitar sekolah misal taman, kebun,
sekolah, dan kolam yang digunakan sebagai tempat dan sumber belajar bagi murid.
(Modal lingkungan)
7.
BOS, BOP, koperasi sekolah dan hasil infak, PIP, KJP,
digunakan untuk berbagai kebutuhan dan kegiatan yang berpihak pada murid. (Modal
finansial)
- Materi ini juga berhubungan
dengan modul yang sebelumnya:
Modul
1.1 Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Pengelolaan Sumber Daya
Filosofis
pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat guru
harus mampu mengelola sumber daya yaitu modal manusia atau murid agar murid
berkembang sesuai dengan kodratnya sehingga mampu memaksimalkan bakat minat dan
potensi yang dimilikinya.
Modul
1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan Pengelolaan Sumber Daya
Seorang
guru penggerak memiliki nilai berpihak pada murid, inovatif, reflektif, mandiri,
dan kolaboratif dengan perannya yaitu sebagai pemimpin pembelajaran menjadi
kekuatan dalam upaya pengelolaan sumber daya yang berdampak pada peningkatan
kualitas pembelajaran.
Modul 1.3
Visi Guru Penggerak dengan Pengelolaan Sumber Daya
Guru
merancang dan mengimplementasikan visi yang berpihak pada murid melalui
berbagai prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Sebagai seorang pemimpin
pembelajaran guru harus mampu berupaya dalam mengelola sumber daya dengan
menggali, memetakan, dan memanfaatkan aset atau kekuatan yang ada untuk
mewujudkan visinya.
Modul
1.4 Budaya Positif dengan Pengelolaan Sumber Daya
Budaya
positif di sekolah yaitu nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang
berpihak pada murid agar dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis penuh
hormat dan bertanggung jawab. Terwujudnya budaya positif akan menjadi kekuatan
dalam pengelolaan sumber daya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran yang memfasilitasi murid berkembang seutuhnya.
Modul
2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Pengelolaan Sumber Daya Melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi
Guru
fokus berupaya memenuhi kebutuhan belajar murid diantara lain minat, kesiapan
belajar, dan profil belajar murid. Pemetaan dan pengelolaan sumber daya harus
berdasarkan kebutuhan belajar murid.
Modul
2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Dengan
pengelolaan sumber daya pembelajaran sosial dan emosional memberikan pondasi
yang kuat bagi guru dan murid agar dapat sukses dalam berbagai area kehidupan
termasuk kesejahteraan psikologis atau well-being secara optimal kondisi
yang bahagia dan sejahtera akan mempermudah kita dalam mengelola sumber daya.
Modul
2.3 Coaching dengan Pengelolaan Sumber Daya
Coaching
adalah proses yang memberdayakan coachee merupakan kunci pembuka potensi
seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu
seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya. Coaching sangat
diperlukan untuk menggali segala potensi sumber daya yang ada dan
pemanfaatannya untuk kepentingan pembelajaran murid.
Modul
3.1 Pengambilan Keputusan dengan Pengelolaan Sumber Daya
Seorang
pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan memahami 4
paradigma, menerapkan 3 prinsip, melakukan 9 tahapan pengambilan keputusan dan
pengujian dengan mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan, keberpihakan pada
murid, dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya diperlukan aset
manusia pemimpin yaitu pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan
dalam pemanfaatan 7 modal utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berpihak pada murid.
Sebelum
mempelajari modul 3.2 ini dalam pengelolaan sumber daya Saya hanya fokus pada
segala permasalahan atau kekurangan tanpa melihat kekuatan pada sumber daya
yang ada sehingga saya dan komunitas kadang mengeluh dan merasa pesimis
sehingga upaya pengelolaan yang dilakukan kurang maksimal. Setelah mempelajari
modul 3.2 ini banyak perubahan positif pada diri saya diantaranya saya lebih
fokus pada kekuatan sumber daya pendekatan berbasis aset sehingga Kami lebih
optimis dan memandang masa depan untuk mewujudkan visi yang berpijak pada
berbagai prakarsa perubahan dengan memanfaatkan aset atau kekuatan sumber daya
yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar